Lensa Pendidikan News

Menuju Pendidikan Indonesia Emas 2045

Menu Bawah

Info Penting

Info Penting

Pendidikan Butuh Metode Inovatif

Kamis, 05 Mei 2016, Mei 05, 2016 WIB Last Updated 2016-05-05T02:33:06Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Kabid Dikmen Dikbud Kab. Enrekang, Drs. Sabang, M.Pd



Rencana peralihan kewenangan penanganan Pendidikan Menengah dari Kabupaten/Kota ke Provinsi di tahun 2017 mendatang disikapi positif oleh Bidang Dikmen Dikbud Kabupaten Enrekang. Hal ini dijelaskan oleh Kabid Dikmen Dikbud Enrekang, Drs. Sabang, M.Pd kepada Lensa Pos belum lama ini.
Sabang menilai hal tersebut bukanlah sesuatu yang istimewa. Mengingat keberadaan Dinas Di Kabupaten dan Kota selama ini adalah bersifat perpanjangan tangan dan tugas pembantuan. Sehingga jika tahun depan diterapkan kata Sabang pihaknya tidak terlalu gusar meski nantinya Dinas yang ada berubah dari Dinas menjadi Unit Pelaksana Teknis, Sabang menilai fungsinya akan tetap sama yakni Perpanjangan tangan dari Provinsi.
Lebih lanjut Sabang menjelaskan keberadaan Dinas Pendidikan di Kabupaten dan Kota pada prinsipnya adalah sebagai perpanjangan tangan dari provinsi atau sebagai tugas pembantuan dalam rangka efisiensi. Sehingga jika diterapkan peralihan kewenangan kepada Provinsi dimana nantinya Kabupaten dan Kota difungsikan sebagai UPT atau Unit Pelaksana Teknis, menurut Sabang hal tersebut tak jauh berbeda, intinya kata Sabang efisiensi dan perampingan unit kerja dan bidang yang dipimpinnya telah siap.
Menurut Sabang, saat  ini bidang dikmen saat ini terfokus pada kegiatan non fisik seperti pembinaan kepada sekolah-sekolah, pembinaan peningkatan kompetensi guru melalui kegiatan musyawarah mata pelajaran, mengingat Pemkab Enrekang cukup banyak menggelontorkan dana dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan tenaga pendidik utamanya pengembangan metode pengajaran untuk mencerdaskan peserta didik. Karena kata Sabang, metode pengajaran sangat dinamis sehingga diperlukan kesiapan dan inovasi dari pendidik dan tidak semata-mata terpaku pada kurikulum yang ada. “Diharapkan tenaga pendidik selalu berinovasi bagaimana pola-pola pengajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan bagi siswa. Karena terkadang Siswa di sekolah tidak betah menerima pelajaran karena penyajiannya kurang menyenangkan” ujar Sabang.
Yang mendasar saat ini ungkap sabang adalah bagaimana mewujudkan Visi dan Misi Pemerintahan Jokowi-JK yakni Revolusi Mental. Merubah mental anak bangsa ke arah yang lebih baik adalah pekerjaan yang berat dan membutuhkan kerja keras. Sabang membandingkan kondisi mental dan sikap generasi terdahulu kepada Guru-guru yang penuh hormat dan disegani. Kondisi mana yang jauh berbalik dengan kondisi kekinian. (madhy-ana)

Komentar

Tampilkan

Terkini

Makassarta'

+