Langsung ke konten utama

Pembahasan Anggaran SKPD Kota Makassar Terbuka Untuk Publik

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto berupaya mewujudkan pemerintahan yang bersih dan transparan. Salah satunya dengan menggelar rapat pembahasan anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah serta Perusahaan Daerah secara terbuka. 

Pembahasan anggaran dilakukan lewat Rapat Koordinasi Khusus Pemkot Makassar di ballroom Hotel Four Points by Sheraton, Sabtu (16/7). Dalam rapat yang rencananya digelar mulai pagi hingga malam hari, masyarakat umum bisa datang untuk menyaksikan jalannya rapat antar instansi di lingkup Pemkot.

“Pertama kalinya di Indonesia pembahasan anggaran per SKPD dibuka ke publik secara transparan. Itu kita mulai dari Makassar,” kata Danny -sapaan Ramdhan di Makassar, Jumat (15/7).

Rapat koordinasi rencananya akan diikuti sekitar 700-an pejabat dari 57 SKPD se-Makassar. Pejabat terdiri dari kepala dinas, kepala badan, kepala bagian, kepala bidang, kepala seksi, camat dan lurah, serta jajaran direksi Perusda. 60 meja bundar disediakan untuk rapat ini.

Masing-masing instansi, kata Danny, akan berkumpul di meja bundar yang disediakan. Meja tersebut mengelilingi meja wali kota yang terletak di tengah ruangan. Hasil pembahasan anggaran di setiap SKPD akan langsung diajukan ke wali kota lewat dialog terbuka.

“Akan ada dialog interaktif antara maupun intern instansi. Dari sini juga kita bisa lihat apa saja kekurangan kita selama ini dalam merealisasikan program. Terutama yang urusannya lintas instansi,” kata Danny. 

Pada rapat koordinasi, seluruh pejabat Pemkot mulai eselon III hingga eselon I diwajibkan hadir. Danny menyiapkan sanksi bagi jajarannya yang mangkir. 

Walikota Makassar, Ir. H. Moh. Ramdhan "Danni"Pomanto

Komentar

Populer

Jawab Persoalan Rakyat Pemdes Appatanah Garap Program Inovasi

Dua program skala prioritas pembangunan mulai direncanakan dan digarap aparat Pemerintah Desa Appatanah, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan. Dipenganggaran tahun 2018 mendatang, aparat Pemdes Appatanah telah mewacanakan alokasi anggaran pembangunan sumur bor untuk mengakhiri penderitaan berkepanjangan masyarakat yang telah bertahun-tahun mengantri untuk mendapatkan jatah air bersih. Sebelumnya, sejumlah solusi telah ditempuh oleh pemerintah desa setempat, salah satunya program budidaya tanaman sukun. Namun karena pengaruh suhu dan cuaca, tanaman sukun yang dibudidayakan di Desa Appatanah, gagal dan akhirnya harus terhenti di tengah jalan. Kepala Desa Appatanah, Andi Syamsul memastikan, Persoalan pemenuhan kebutuhan air bersih di masyarakat baru akan terjawab, jika sekiranya, pemerintah mampu menghadirkan pembangunan instalasi penyulingan air bersih, ataupun sumur bor. Andi Syamsul berharap, permasalahan ini bisa menjadi perhatian skala priori...