Matra - Masyarakat kembali memadati titik lokasi yang diduga issu penemuan harta karun di Dusun Muara Jono,Desa Tikke,Kecamatan Tikke Raya,Kabupaten Mamuju Utara (Matra) Propinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dan warga dari berbagai daerah mulai berdatangan ke Muara Sungai Kaloe untuk menyaksikan proses pencarian harta karun.
Penggalian dilakukan pada jumat pagi hingga sore dan akan dilanjutkan sampai sabtu 4/2.Menggunakan alat berat yang dikawal oleh pihak kepolisian Polres Matra dan TNI,diturunkan langsung lokasi ke penggalian yang diduga harta karun di Muara Sungai Kaloe, dan saat ini masih Misterius.
Saat penggalian sedang berlangsung,pihak aparat keamanan kewalahan
menahan warga yang jumlahnya sekitar mencapai ribuan orang dilokasi
titik harta karun, diduga tertimbun di Muara Sungai.
Ditemui Tim pencari harta karun Misterius Ansar mengatakan,penggalian dihentikan karena pasang air laut sudah naik.Tim kami menyelam kedalam air yang sudah digali dengan kedalaman kurang lebih 3 meter dan lebar 13 meter.
"Pencarian harta karun kembali akan dilanjutkan keesokan harinya (sabtu 4/2-red) dikarenakan sore tadi air pasang laut mulai naik dan kembali menutupi lubang yang telah digali,sementara tanda-tanda harta karun itu sudah terlihat sebuah benda yang menyerupai bangker.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif I Nyoman Suandi katakan,tentunya kita turun langsung untuk melihat benda-benda cakar budaya,jika memang itu ada salah satu benda bernilai budaya yang harus dilindungi.
"Kalau memang benda cakar budaya itu ada,maka kita harus mengacuh pada Undang-undang nomor 11 tahun 2010,bahwa pemerintah wajib melindungi benda-benda yang bersifat budaya",tegasnya.
Dilokasi yang sama Wakapolres Matra Kompol Mihardi,M.SH.S.Ik mengatakan,terkait keselamatan baik yang melakukan penggalian maupun Masyarakat sekitar perlu ada jarak,ini sudah kita koordinasikan dengan pihak keamanan dari Polres dan TNI,semua itu kita diterjunkan.
"Hal-hal tersebut sudah kita antisipasi sejak awal,baik dari Masyarakat,Sabhara,Pabung dan Koramil setempat melalui pertemuan Tripika dan Muspida setempat",terangnya.Laporan Roy Mustari
Ditemui Tim pencari harta karun Misterius Ansar mengatakan,penggalian dihentikan karena pasang air laut sudah naik.Tim kami menyelam kedalam air yang sudah digali dengan kedalaman kurang lebih 3 meter dan lebar 13 meter.
"Pencarian harta karun kembali akan dilanjutkan keesokan harinya (sabtu 4/2-red) dikarenakan sore tadi air pasang laut mulai naik dan kembali menutupi lubang yang telah digali,sementara tanda-tanda harta karun itu sudah terlihat sebuah benda yang menyerupai bangker.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif I Nyoman Suandi katakan,tentunya kita turun langsung untuk melihat benda-benda cakar budaya,jika memang itu ada salah satu benda bernilai budaya yang harus dilindungi.
"Kalau memang benda cakar budaya itu ada,maka kita harus mengacuh pada Undang-undang nomor 11 tahun 2010,bahwa pemerintah wajib melindungi benda-benda yang bersifat budaya",tegasnya.
Dilokasi yang sama Wakapolres Matra Kompol Mihardi,M.SH.S.Ik mengatakan,terkait keselamatan baik yang melakukan penggalian maupun Masyarakat sekitar perlu ada jarak,ini sudah kita koordinasikan dengan pihak keamanan dari Polres dan TNI,semua itu kita diterjunkan.
"Hal-hal tersebut sudah kita antisipasi sejak awal,baik dari Masyarakat,Sabhara,Pabung dan Koramil setempat melalui pertemuan Tripika dan Muspida setempat",terangnya.Laporan Roy Mustari
Komentar
Posting Komentar