Permasalahan kelangkaan tabung gas LPG ukuran tiga kilogram yang mulai santer sejak menjelang peringatan natal dan pergantian tahun 2018 mendapat atensi serta perhatian serius tim operasi gabungan lintas sektor yang melibatkan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKMM, Bagian Ekonomi Setda Kepulauan Selayar dan jajaran aparat kepolisian.
Bentuk perhatian serius tersebut dituangkan tim operasi gabungan yang untuk kali ketiga, kembali turun ke lapangan dan menggelar operasi penertiban di tingkat pangkalan serta penyalur tabung gas LPG ukuran tiga kilogram.
Dalam kegiatan operasi gabungan tersebut, tim mendapati sejumlah pangkalan tabung gas LPG yang tidak mencantumkan harga eceran tertinggi (HET). Beberapa diantaranya bahkan ditemui sama sekali tidak mencantumkan papan identitas pangkalan.
Operasi penertiban papan pangkalan dimulai dari toko 24 (Chaerani Cell) di ruas Jl. Jend. Sudirman. di lokasi ini, tim operasi gabungan sempat menyambangi salah satu pangkalan tabungan LPG ukuran tiga kilogram mitra kerja PT. Putriana Jaya Utama yang didapati tidak mencantumkan papan identitas pangkalan.
Sebagai tindak lanjut penyelesaian masalah, tim mengarahkan pemilik pangkalan untuk memasang papan pangkalan dengan mencantumkan harga eceran tertinggi (HET) senilai Rp. 22.000,- Pertabung.
Pada kesempatan yang sama, tim operasi gabungan juga sempat menginventarisir besaran jumlah pasokan tabung dari distributor kepada pihak pangkalan. Selain mendatangi lokasi pangkalan, tim gabungan ikut menyambangi dua warung kelonton merangkap pengecer tabung gas LPG ukuran tiga kilogram yang berlokasi di ruas Jl. Jend. Sudirman, Benteng.
dari ruas Jl. Jend. Sudirman, tim gabungan yang dikoordinatori Kepala Bagian Ekonomi Setda Muhammad Arsyad, SKM, langsung melanjutkan perjalanan ke ruas jalan Emmy Saelan dan mengunjungi pangkalan milik Benny Wijaya yang merupakan mitra agen PT. Putriana Jaya Utama.
Meninggalkan ruas Jl. Emmy Saelan, tim operasi gabungan yang melibatkan Kepala Seksi Sarana dan Pembinaan Pasar Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindag Kum), AndI Irwan, serta personil intel Bagian Ekonomi Polres Kepulauan Selayar, AIPTU Muh. Nasir, dan Brigadir Muhammad Saharuddin, kembali melanjutkan kegiatan operasi dengan menyambangi pangkalan milik Baso Phoa di ruas Jl. Yos Sudarso, Benteng, mitra PT. Atakiella Jaya.
Sejumlah lokasi pangkalan mitra agen PT. Atakiella Jaya yang berlokasi di ruas Jl. Yos Sudarso, ikut disasar tim operasi gabungan mulai dari pangkalan milik Candra Gautama, Hudiono Gunawan, dan Hardiyanto Wiguna.
di ruas Jl. Yos Sudarso Benteng, tim mendapati tak satupun pangkalan yang mencantumkan harga eceran tertinggi (HET). Melihat hal tersebut, tim operasi gabungan langsung mengarahkan pemilik pangkalan untuk mencantumkan harga eceran tertinggi (HET).
Setelah menyasar empat lokasi pangkalan di ruas Jl. Yos Sudarso, tim bergerak menuju Toko Benteng Mas dan menyambangi pangkalan milik Frengki di ruas Jl. Kemakmuran yang juga merupakan mitra PT. Atakiella Jaya.
Operasi gabungan yang dilaksanakan pada hari Jum’at (29/12) sore itu, berakhir setelah dikunjunginya pangkalan, milik H. Sappara, mitra PT. Atakiella Jaya di ruas Jl. Hati Gembira yang berlanjut ke toko Sumber Rejeki Selayar, diruas Jl. KH. Haiyung.
Pada rangkaian akhir operasi, tim gabungan mendapati papan pangkalan dalam kondisi diselipkan di balik selembar seng yang ditindis dengan menggunakan tabung gas LPG ukuran tiga kilogram.
Pemilik pangkalan sempat berkilah, papan pangkalan diturunkan usai ditabrak oleh armada pengangkut tabung gas lpg. Namun tim operasi gabungan tetap bersikukuh dan meminta pemilik toko untuk memasang kembali papan pangkalan miliknya dengan mencantumkan harga eceran tertinggi. (HET).
Pada hari Jum’at pagi, wartawan yang mendampingi tim operasi gabungan juga sempat menyambangi salah satu lokasi panggilan milik Matua di ruas Jl. Hati Mulia, Benteng mitra kerja PT. Atakiella Jaya yang ditemukan tidak mencantumkan harga eceran tertinggi.
Koordinator tim operasi gabungan, Muhammad Arsyad, SKM menandaskan, operasi gabungan difokuskan di delapan titik lokasi pangkalan mitra PT. Atakiella Jaya dan dua titik pangkalan mitra agen PT. Putriana Jaya Utama.
Dari sepuluh titik lokasi pangkalan yang sempat dikunjungi tim operasi gabungan, tak satupun diantara pmilik pangkalan yang didapati mencantumkan harga eceran tertinggi (HET).
Dua diantaranya, bahkan didapati sama sekali tidak mencantumkan papan identitas sebagai pangkalan. Terkait dengan temuan tersebut, tim operasi gabungan telah mengarahkan pemilik pangkalan untuk melengkapi papan identitas pangkalannya dan mencantumkan ketentuan harga eceran tertinggi (HET), tegasnya.
Keterangan tambahan diungkapkan Kepala Seksi Sarana dan Pembinaan Pasar Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindag Kum), Andi Irwan yang dengan tegas mematahkan penyebutan istilah pengecer dalam penyaluran tabung LPG.
“Tidak ada istilah pengecer dalam penyaluran tabung gas lpg, dan untuk itu, Disperindag Kum akan menerbitkan surat edaran agar pangkalan tidak menjual tabung lebih dari satu buah, sehingga tidak berpotensi menyebabkan terjadinya indikasi permainan harga di luar HET”. (fadly syarif)
Komentar
Posting Komentar