Langsung ke konten utama

FKPPI Matra Dan Pabung,Peduli Dengan Kondisi Opa'

Matra-Setiap orang tua pastilah mengharapkan kesempurnaan dari kehidupannya dengan memiliki anak yang sempurna juga.Lain halnya dengan Opa' bocah yang berumur 12 tahun tinggal di gubuk reok bersama Baco Pakir (bapaknya),salahsatu warga/masyarakat Dusun Kabuyu Tua,Desa Martasari,Kabupaten Mamuju Utara (Matra),Sulawesi Barat (Sulbar) sangat butuh uluran tangan dari pihak Dermawan dan Pemerintah untuk menyalurkan bantuannya.

Baco Pakir mengatakan,kami sangat berharap ada Dermawan atau Pemerintah yang ingin membantu dengan menyalurkan bantuannya,harapnya saat ditemui beberapa waktu lalu disertai penyerahan bantuan dari hasil  penggalangan oleh HMI,IPSM dan Format.

Ketua Umum (Ketum) FKPPI Matra yakni Ibu Herny (Ibu Bupati) tidak sempat hadir pada kunjungan anggota FKPPI dan TNI ke rumah Opa' ,karena beliau lagi umroh,ungkap Muh Hafid.

Wakil Ketua 1 FKPPI Matra Muh Hafid saat ditemui dikediamannya jumat malam (11/5/207) oleh wartawan media ini mengatakan,setelah turun bersama Perwira Penghubung (Pabung) saya melihat kondisi dilokasi tempat dimana Opa' bocah penyandang cacat Polio tinggal dan itu benar-benar butuh perhatian,dan sebenarnya bukan cuma (Opa'-red) yang terancam abrasi sungai Pasangkayu,ada sekitar 14 rumah juga ikut terancam.

"Dari 14 rumah yang ada dibantalan sungai Pasangkayu itu sangatlah riskan bahaya banjir,misalnya dari bibir sungai berkerut,anggaplah 1 cm perhari pasti tanah itu terkikis habis disebabkan air sungai yang mengalir hingga mengancam gubuk reok Opa' serta rumah sekitarnya",jelasnya.

Menurut Hafid,inikan termasuk kategori masyarakat terasing,sebenarnya penduduk asli disitu,dan mungkin saat nenek moyangnya kemarin tidak tinggal di desa,dia (Nenek moyang-red) selalu tinggal di bantalan sungai untuk menangkap ikan.

"Nenek moyang dia selalu tinggal dibantalan sungai untuk menangkap ikan,begitu dia ingin pulang ke rumahnya sudah tidak bisa lagi",ungkapnya.

Kami telah bertemu Kelapa Desa Martasari untuk menyiapkan lokasi/lahan,dimana lokasi yang telah disiapkan itu jauh dari abrasi sungai Pasangkayu,lokasi tersebut akan diperuntukkan untuk bantuan pembangunan perumahan.

"Ketika anggaran perumahan turun otomatis dari ke 14 Kepala Keluarga (KK) tersebut mendapatkan perumahan gratis tanpa dipungut biaya,itu janji Kades Martasari",terang Hafid.

Dia juga sampaikan,jika bantuan anggaran perumahan itu turun,kami atas nama FKPPI akan mengawal pembangunannya.

"Mengawal pembangunan itu,dengan segala upaya kiranya Opa' dan masyarakat di pesisir sungai cepat pindah dan mendapatkan rumah layak huni",tegasnya.(Roy)

Komentar

Populer

Jawab Persoalan Rakyat Pemdes Appatanah Garap Program Inovasi

Dua program skala prioritas pembangunan mulai direncanakan dan digarap aparat Pemerintah Desa Appatanah, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan. Dipenganggaran tahun 2018 mendatang, aparat Pemdes Appatanah telah mewacanakan alokasi anggaran pembangunan sumur bor untuk mengakhiri penderitaan berkepanjangan masyarakat yang telah bertahun-tahun mengantri untuk mendapatkan jatah air bersih. Sebelumnya, sejumlah solusi telah ditempuh oleh pemerintah desa setempat, salah satunya program budidaya tanaman sukun. Namun karena pengaruh suhu dan cuaca, tanaman sukun yang dibudidayakan di Desa Appatanah, gagal dan akhirnya harus terhenti di tengah jalan. Kepala Desa Appatanah, Andi Syamsul memastikan, Persoalan pemenuhan kebutuhan air bersih di masyarakat baru akan terjawab, jika sekiranya, pemerintah mampu menghadirkan pembangunan instalasi penyulingan air bersih, ataupun sumur bor. Andi Syamsul berharap, permasalahan ini bisa menjadi perhatian skala priori...