Langsung ke konten utama

Mayat Lelaki 45 Tahun Ditemukan Di Kecamatan Baras


Matra-Ditemukan seorang mayat laki-laki didalam parit yang berair sedalam lutut orang dewasa sekitar pukul 13.30 wita di kebun Labuang,Dusun Waetuo,Desa Kasano,Kecamatan Baras,Kabupaten Mamuju Utara (Matra),Propinsi Sulawesi  Barat (Sulbar),jumat 2/7/2017.

Sebelum meninggal,Marsuki (korban) bersama istrinya berboncengan dengan menggunakan sepeda motor untuk melangsir buah sawit keluar dari kebun,sesampai di tempat pengumpulan sawit,Muliani (45) tahun turun dari sepeda motor milik suaminya.Marsuki (45) tahun kembali ke kebunnya untuk mengangkut buah sawit yang jaraknya 400 meter dari tempat istrinya menuggu.Tidak lama kemudian Marsuki datang dengan membawa buah sawit.

Diapun kembali untuk mengambil sisa buah yang ada di kebun,berselang waktu sekitar 1,5 jam Marsuki tak kunjung datang dan saya menyusulnya ke kebun tempat buah yang akan diangkut keluar ke pengumpulan buah.Sesampai disana saya telah menemukan dia didalam parit yang berair sedalam lutut orang dewasa.

"Setiba disana saya telah melihat dia (Marsuki-red) didalam parit yang tertindis bandala boncengan berisi sawit,tubuh dan kepalanya dibawah air dan sudah tidak bernyawa lagi",jelas Muliani.

Dia juga katakan,kejadian itu sekitar pukul 13.30 wita dan saya baru melaporkan kejadian pada pukul 16.30 wita ke Polsek Baras Kabupaten Matra.

Menurut Dr Budy Pramulyo,luka yang terdapat pada korban yakni luka robek 1 cm pada mata kanan,luka robek dikepala kanan atas serta tengkorak pecah sekitar 5x4 cm,lebar 6x1 dan kedalaman 0,5 cm,tangan kanan lengan bawah patah,hidung dan telinga mengeluarkan darah.

"Luka yang dikepala korban yang mengakibatkan retak disebabkan benturan benda tumpul",terangnya.

Saat ingin diotopsi,istrinya menolak untuk dilakukan otopsi pada korban dan diapun membawa pulang mayat suaminya ke orang tuanya di Kabupaten Wajo.(Roy)

Komentar

Populer

Jawab Persoalan Rakyat Pemdes Appatanah Garap Program Inovasi

Dua program skala prioritas pembangunan mulai direncanakan dan digarap aparat Pemerintah Desa Appatanah, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan. Dipenganggaran tahun 2018 mendatang, aparat Pemdes Appatanah telah mewacanakan alokasi anggaran pembangunan sumur bor untuk mengakhiri penderitaan berkepanjangan masyarakat yang telah bertahun-tahun mengantri untuk mendapatkan jatah air bersih. Sebelumnya, sejumlah solusi telah ditempuh oleh pemerintah desa setempat, salah satunya program budidaya tanaman sukun. Namun karena pengaruh suhu dan cuaca, tanaman sukun yang dibudidayakan di Desa Appatanah, gagal dan akhirnya harus terhenti di tengah jalan. Kepala Desa Appatanah, Andi Syamsul memastikan, Persoalan pemenuhan kebutuhan air bersih di masyarakat baru akan terjawab, jika sekiranya, pemerintah mampu menghadirkan pembangunan instalasi penyulingan air bersih, ataupun sumur bor. Andi Syamsul berharap, permasalahan ini bisa menjadi perhatian skala priori...