Lensa Pendidikan News

Menuju Pendidikan Indonesia Emas 2045

Menu Bawah

Info Penting

Info Penting

Kepala Dinas Pertanian Kab. Luwu: Ir. Andi Pangerang, Petani Luwu Harus Mandiri

Minggu, 15 Januari 2017, Januari 15, 2017 WIB Last Updated 2017-01-15T11:24:10Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini


Persoalan klasik pertanian di Kabupaten Luwu menjadi perhatian serius Andi Pangerang selaku Kepala Dinas Pertanian Kab. Luwu. Kepada Media ini, Andi Pangerang menyempatkan diri berbagi informasi sekaitan dengan produktifitas pertanian di Luwu yang dinilainya masih harus digenjot.
Andi Pangerang menuturkan, petani di Kabupaten Luwu seharusnya mulai merubah pola pikir agar dapat bersaing dengan daerah lain di Sulsel. Hal mana kata Andi Pangerang, Luwu merupakan salah satu lumbung padi di Sulsel. Meski grafiknya naik, namun dirinya berharap ada peningkatan yang signifikan.
Secara gamblang, Kadis yang dekat dengan insan Pers ini menuturkan kalau Pertanian di Luwu menjadi perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten hingga Pemerintah Pusat. Terbukti dengan banyaknya bantuan yang telah disalukan kepada petani melalui kelompok tani setempat, namun belum dioptimalkan oleh petani. Ia mencontohkan bantuan Handtractor yang belum sepenuhnya dimaksimalkan. Padahal kata Kadis Pertanian, bantuan traktor tersebut adalah untuk kepentingan kelompok tani. Sehingga semua anggota kelompok tani berhak menggunakan alat itu untuk lahan mereka. “Selama ini bantuan yang ada biasanya hanya dikuasai oleh ketua kelompok saja. Dan jika tidak digunakan, alat tersebut hanya jadi pajangan yang pada akhirnya memperpendek usia pakai”. Ujar Andi Pangerang.
Cobtoh lain kata Andi Pangerang adalah bantuan bibit. Menurutnya, masih banyak petani yang tidak memanfaatkan bantuan yang diberikan. Padahal kata Andi Pangerang, jika saja bantuan tersebut digunakan dengan optimal, produksi pertanian apakah itu gabah atau lainnya dapat meningkat dengan kualitas yang bagus pula. “Yang terjadi justru petani lebih memilih menanam gabah yang justru hasilnya kurang baik”.Sesalnya.
Meski demikian kata Andi Pangerang, ada juga petani yang mulai sadar dan menanam bibit unggul yang telah bersertifikat. Sehingga hasil yang diperolehnya pun memuaskan. Andi Pangerang sangat berharap Petani di Kabupaten Luwu bisa segera memanfaatkan teknologi modern demi meningkatkan produktifitas pertanian. Karena menurutnya, Dinas terkait akan senantiasa melakukan bimbingan agar pertanian di Luwu bisa mencapai kemandirian lokal.
Namun semua itu kata Andi Pangerang, berpulang kepada pola pikir masyarakat itu sendiri. Karena sebaik apapun porgram dan bantuan yang diberikan oleh pemerintah, jika tidak ada perkembangan dari pola pikir masyarakat, hal tersebut akan sia -sia belaka. “Dengan kata lain, pola pikir yang ada saat ini harus diubah ke pola pikir modern”. Ujarnya.
Solusinya kata Andi Pangerang adalah bagaimana membangun kesamaan visi untuk memulai perubahan. Sebagai contoh, lanjutnya, jika tiba musim tanam, sebaiknya petani dapat melakukan penanaman secara serentak. Sehingga pada musim panen, akan bersamaan pula dipetik hasilnya. Hal inilah yang menjadi impian sekaligus tugas kemiteraan dengan Badan Penyuluh Pertanian, dengan mengoptimalkan Penyuluh yang idealnya satu penyuluh untuk satu desa dan menetap di lokasi tugasnya selaku Penyuluh.
Jika hal ini terlaksana, Andi Pangerang optimis akan menampakkan hasil yang tidak mengecewakan. Dan Peningkatan produktifitas pertanian dapat terwujud. Semoga...(Md)

Komentar

Tampilkan

Terkini

Makassarta'

+