Langsung ke konten utama

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UPRI Makassar Gelar Pelatihan Jurnalistik

Sabtu Pagi 29/1/2022 Pukul 09.30 wita,  Himpunan Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat  Universitas Pejuang Republik  Indonesia (UPRI) Makassar  mengadakan  kegiatan pelatihan jurnalistik  di aula kampus UPRI Jalan G. Bawakaraeng yang di hadiri sekitar 25 orang mahasiswa  Fakultas Kesehatan Masyarakat. Kegiatan tersebut dibuka oleh wakil dekan kemahasiswaan, Erni Kadir, SKM.M.M mewakili dekan FKM  UPRI. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari. 
Hari pertama  kegiatan di ruangan yaitu pemaparan mengenai ilmu jurnalistik dan hari ke 2 yaitu  praktek  untuk penulisan berita .
Dan kode etik jurnalistik. Kegiatan komunikasi jurnalistik dimaksudkan sebagai pengajaran tambahan kepada Mahasiswa untuk mengenal lebih jauh tentang Jurnalistik dan Kewartawanan. Menurut Erni Kadir, Kegiatan Pelatihan tersebut guna membekali Mahasiswa tentang Dunia Jurnalistik dan Kode Etik Jurnalistik agar kelak dapat diaplikasikan saat memasuki dunia kerja dan berbaur bersama masyarakat luas. Sekaligus sebagai pelajaran tambahan bagi Mahasiswa. Erni Kadir pun mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh FKM yang menghadirkan Insan Pers sebagai Pemateri antara lain Syahranti dari Media Tapak News yang membawakan Materi Teknik Penulisan Berita dan Jumadi Waris dari Media Lensa Pendidikan News yang membawakan materi Kode Etik Jurnalistik. Serta Arfah Adha Mansyur, S.Sos dari dimensitv.com.

Laporan : St. Hasmiaty Hasan (Umi) 

Komentar

Populer

Jawab Persoalan Rakyat Pemdes Appatanah Garap Program Inovasi

Dua program skala prioritas pembangunan mulai direncanakan dan digarap aparat Pemerintah Desa Appatanah, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan. Dipenganggaran tahun 2018 mendatang, aparat Pemdes Appatanah telah mewacanakan alokasi anggaran pembangunan sumur bor untuk mengakhiri penderitaan berkepanjangan masyarakat yang telah bertahun-tahun mengantri untuk mendapatkan jatah air bersih. Sebelumnya, sejumlah solusi telah ditempuh oleh pemerintah desa setempat, salah satunya program budidaya tanaman sukun. Namun karena pengaruh suhu dan cuaca, tanaman sukun yang dibudidayakan di Desa Appatanah, gagal dan akhirnya harus terhenti di tengah jalan. Kepala Desa Appatanah, Andi Syamsul memastikan, Persoalan pemenuhan kebutuhan air bersih di masyarakat baru akan terjawab, jika sekiranya, pemerintah mampu menghadirkan pembangunan instalasi penyulingan air bersih, ataupun sumur bor. Andi Syamsul berharap, permasalahan ini bisa menjadi perhatian skala priori...