Langsung ke konten utama

Bantu Cerdaskan Anak Bangsa, Personil Satgas Pamtas Statis Yonif 131/BRS Mengajar Siswa-Siswi di SMPN 5 Arso

 

KEEROM, Lensa Pendidikan News– Selain tugas pokoknya menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia di wilayah perbatasan, mencegah bergesernya patok batas negara dan menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia di perbatasan, Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 131/BRS juga melaksanakan tugas-tugas tambahan yaitu membantu Pemerintah Daerah dibidang Pendidikan yg salah satunya dilaksanakan dengan menjadi guru bantu dengan mengajarkan wawasan kebangsaan dan nasionalisme serta latihan baris berbaris untuk membina mental dan kedisiplinan siswa-siswi sekolah. Jumat (4/10/2024).

Sebelum berangkat tugas operasi di wilayah perbatasan Papua, personel Satgas sudah dibekali ilmu tentang wawasan kebangsaan dan kedisiplinan yang nantinya akan diajarkan kepada siswa-siswa di sekolah yang ada di perbatasan, hal ini bertujuan agar generasi penerus Bangsa Indonesia memiliki rasa nasionalisme dan cinta tanah air serta memiliki disiplin yang baik, ucap Pakum Satgas Letda Chk Dedek S.H., M.H. yang mengajarkan materi tersebut.

Sementara itu selaku Kepala sekolah SMPN 5 Arso, Bapak H. Daeng Musawir, mengucapkan banyak terima kasih telah hadir dan memberikan pelatihan kepada anak murid kami di SMP Negeria 5 Arso, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan siswa-siswi serta menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat dan instansi pemerintahan. ucapnya.


Bersama Braja Sakti Membangun Bangsa


Autentikasi : Pen Satgas Pamtas Yonif 131 Braja Sakti

Komentar

Populer

Jawab Persoalan Rakyat Pemdes Appatanah Garap Program Inovasi

Dua program skala prioritas pembangunan mulai direncanakan dan digarap aparat Pemerintah Desa Appatanah, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan. Dipenganggaran tahun 2018 mendatang, aparat Pemdes Appatanah telah mewacanakan alokasi anggaran pembangunan sumur bor untuk mengakhiri penderitaan berkepanjangan masyarakat yang telah bertahun-tahun mengantri untuk mendapatkan jatah air bersih. Sebelumnya, sejumlah solusi telah ditempuh oleh pemerintah desa setempat, salah satunya program budidaya tanaman sukun. Namun karena pengaruh suhu dan cuaca, tanaman sukun yang dibudidayakan di Desa Appatanah, gagal dan akhirnya harus terhenti di tengah jalan. Kepala Desa Appatanah, Andi Syamsul memastikan, Persoalan pemenuhan kebutuhan air bersih di masyarakat baru akan terjawab, jika sekiranya, pemerintah mampu menghadirkan pembangunan instalasi penyulingan air bersih, ataupun sumur bor. Andi Syamsul berharap, permasalahan ini bisa menjadi perhatian skala priori...