Langsung ke konten utama

Jawab Persoalan Rakyat Pemdes Appatanah Garap Program Inovasi




Dua program skala prioritas pembangunan mulai direncanakan dan digarap aparat Pemerintah Desa Appatanah, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan. Dipenganggaran tahun 2018 mendatang, aparat Pemdes Appatanah telah mewacanakan alokasi anggaran pembangunan sumur bor untuk mengakhiri penderitaan berkepanjangan masyarakat yang telah bertahun-tahun mengantri untuk mendapatkan jatah air bersih.
Sebelumnya, sejumlah solusi telah ditempuh oleh pemerintah desa setempat, salah satunya program budidaya tanaman sukun. Namun karena pengaruh suhu dan cuaca, tanaman sukun yang dibudidayakan di Desa Appatanah, gagal dan akhirnya harus terhenti di tengah jalan.
Kepala Desa Appatanah, Andi Syamsul memastikan, Persoalan pemenuhan kebutuhan air bersih di masyarakat baru akan terjawab, jika sekiranya, pemerintah mampu menghadirkan pembangunan instalasi penyulingan air bersih, ataupun sumur bor.
Andi Syamsul berharap, permasalahan ini bisa menjadi perhatian skala prioritas pemerintah. Namun untuk menghindari sorotan, Pemdes Appatanah akan mengupayakan pengalokasian anggaran pembangunan sumur bor melalui RAPBD desa TA. 2018.
Langkah terobosan lain ikut dituangkan Pemerintah Desa Appatanah melalui pengalokasian anggaran pembangunan tambatan perahu permanen di pesisir pantai sebelah barat Desa Appatanah dengan mempertimbangkan kondisi fisik dermaga pesisir sebelah timur yang saat ini sudah dalam kondisi rusak berat.
“untuk saat ini, tambatan perahu sebelah timur, sudah tidak lagi dimungkinkan untuk direhabilitasi, kecuali bila dibangun baru”.  Hal inilah yang kemudian menjadi dasar pertimbangan bagi pemerintah desa untuk memindahkan dan mengalihkan rencana pembangunan tambatan perahu baru, di pesisir sebelah barat Desa Appatanah.
Selain kedua program tersebut, Pemdes Appatanah juga tengah melirik program inovasi budidaya rumput Jepang yang sudah sejak lama tumbuh liar di pesisir Pantai sebelah timur Desa Appatanah. Program ini akan mulai digarap, setelah selesainya pembangunan sumur bor yang diharapkan akan menjadi jawaban penyelesaian persoalan menahun masyarakat Appatanah.
Budidaya rumput Jepang dilirik Pemdes Appatanah sebagai lahan penarikan Pendapatan Asli Desa (PAD) baru di luar sektor perikanan tangkap dan pariwisata bahari.
Hal ini utarakan Kepala Desa Appatanah, Andi Syamsul dalam perbincangan ringan dengan wartawan di Warkop Chartenz, Jl. Jend. Sudirman, Benteng, pada hari Jum’at, (15/12) siang. (Fadly Syarif)

Komentar