Langsung ke konten utama

Sangat Disayangkan,SMAN 1 Bambalamotu Belajar Melantai

Matra,Lensa pos -Sangat disayangkan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Kabupaten Mamuju Utara (Matra),Sulawesi Barat (Sulbar) menjalani proses belajar dengan kondisi melantai.Seperti yang terjadi di SMA Negeri 1 Bambalamotu,dari 6 ruangan tersebut Siswa-siswanya belajar tanpa menggunakan Moubiler (meja dan bangku),selasa 1/7.

Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 1 Bambalamotu, Ahfaz,S.Pd,M.Pd menjelaskan,untuk proses belajar melantai bagi siswa-siswi ini sudah sejak tahun 2016 kemarin dan saya terangkat menjadi Kepsek disekolah ini baru 2 hari yang lalu.

"Proses belajar melantai ini sudah sejak Tahun 2016,dan saat ini kami telah memprogramkan atau meminta ke Dinas Pendidikan (Diknas) Provinsi untuk pengadaan Moubiler di Sekolah kami",ungkapnya.

Ahfaz juga membenarkan,dari 6 ruangan tersebut,1 diantaranya untuk ruangan Laboratorium dan 5 Ruang Kelas Baru (RKB) semuanya siswa-siswi tahun ajaran baru 2017 menjalani proses belajar melantai.

"Semantara ini,kami akan mencarikan solusi terbaik agar siswa-siswi kami dapat merasa nyaman saat menjalani proses belajar dan sambil menunggu pengadaan Moubiler,kiranya dapat disetujui dan terealisasi",harapnya.

Ditempat yang sama,siswi SMA Negeri 1 Bambalamotu,Sifani mengatakan,untuk saat proses belajar mengajar berjalan,sangat merasa capek melantai dan kaki terasa pegal.

"Bila saya merasa capek duduk dan kaki sudah terasa pegal,kadang saya mengikuti proses belajar mengajar dalam posisi tengkurap,kadang juga sambil berbaring",keluhnya.(Roy)

Komentar

Populer

Jawab Persoalan Rakyat Pemdes Appatanah Garap Program Inovasi

Dua program skala prioritas pembangunan mulai direncanakan dan digarap aparat Pemerintah Desa Appatanah, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan. Dipenganggaran tahun 2018 mendatang, aparat Pemdes Appatanah telah mewacanakan alokasi anggaran pembangunan sumur bor untuk mengakhiri penderitaan berkepanjangan masyarakat yang telah bertahun-tahun mengantri untuk mendapatkan jatah air bersih. Sebelumnya, sejumlah solusi telah ditempuh oleh pemerintah desa setempat, salah satunya program budidaya tanaman sukun. Namun karena pengaruh suhu dan cuaca, tanaman sukun yang dibudidayakan di Desa Appatanah, gagal dan akhirnya harus terhenti di tengah jalan. Kepala Desa Appatanah, Andi Syamsul memastikan, Persoalan pemenuhan kebutuhan air bersih di masyarakat baru akan terjawab, jika sekiranya, pemerintah mampu menghadirkan pembangunan instalasi penyulingan air bersih, ataupun sumur bor. Andi Syamsul berharap, permasalahan ini bisa menjadi perhatian skala priori...