Langsung ke konten utama

Ka BPBD Kab. Luwu, Mursyid Djufrie, SH,MH


Ka BPBD Kab. Luwu, Mursyid Djufrie, SH,MH
 Optimalkan Koordinasi Di tengah Keterbatasan

Sebagian besar wilayah di Kabupaten Luwu merupakan daerah rawan bencana yang memerlukan penanganan yang besar pula. Namun mengingat keterbasan yang ada, sebagai Instansi yang memiliki tugas penanganan, penanggulangan hingga pada tahap rehabilitasi, Penanggulangan Bencana Kabupaten Luwu menyiasatinya dengan mengoptimalkan koordinasi dengan Instansi terkait seperti Dinas Sosial, Dinas Bina Marga, Dinas Tata Ruang dan Permukiman, PSDA dan lainnya.
Mursyid Djufrie, SH, MH selaku Kepala BPBD Kabupaten Luwu saat di temui di Kantornya menjelaskan pihaknya hanya bisa mengoptimalkan pelayanan di tengah keterbatasan dengan mengkoordinasikan dengan Instansi terkait. Menurut Mursyid, Badan yang dipimpinnya sebagai Pusat Koordinasi jika terjadi bencana. Mengingat keterbatasan anggaran operasional penanganan bencana, pihaknya menyiasati dengan menggunakan anggaran hanya untuk hal-hal yang mendesak saja. Namun diakuinya meski bekerja dengan keterbatasan namun tak mengurangi semangat kerja apalagi menyangkut kemanusiaan. .
Mursyid menambahkan daerah pegunungan di kabupaten luwu rata-rata rawan bencana longsor karena kontur tanah yang kemiringannya hampir di atas 45 derajat. Jika terjadi bencana longsor, pihaknya akan segera mengkoordinasikan dengan Dinas Bina Marga untuk kesiapan alat berat. Sementara untuk tenaga sendiri, Mursyid mengaku BPBD Luwu telah memiliki Relawan Tagana atau Taruna Siaga Bencana yang sudah siap sedia jika terjadi bencana. 
Mursyid berharap  ke depan BPBD Luwu bisa memiliki perangkat pendeteksi bencana dan sarana penunjang lain. Sebab diakuinya, terkadang BPBD Provinsi lebih dahulu mengetahui  jika ada bencana di Luwu. "Jika sarana pendukung lengkap, maka kami tinggal melaporkan saja ke Provinsi, bukan sebaliknya menerima informasi bencana dari Provinsi". Pungkas Mursyid (md/ana)

Komentar

Populer

Jawab Persoalan Rakyat Pemdes Appatanah Garap Program Inovasi

Dua program skala prioritas pembangunan mulai direncanakan dan digarap aparat Pemerintah Desa Appatanah, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan. Dipenganggaran tahun 2018 mendatang, aparat Pemdes Appatanah telah mewacanakan alokasi anggaran pembangunan sumur bor untuk mengakhiri penderitaan berkepanjangan masyarakat yang telah bertahun-tahun mengantri untuk mendapatkan jatah air bersih. Sebelumnya, sejumlah solusi telah ditempuh oleh pemerintah desa setempat, salah satunya program budidaya tanaman sukun. Namun karena pengaruh suhu dan cuaca, tanaman sukun yang dibudidayakan di Desa Appatanah, gagal dan akhirnya harus terhenti di tengah jalan. Kepala Desa Appatanah, Andi Syamsul memastikan, Persoalan pemenuhan kebutuhan air bersih di masyarakat baru akan terjawab, jika sekiranya, pemerintah mampu menghadirkan pembangunan instalasi penyulingan air bersih, ataupun sumur bor. Andi Syamsul berharap, permasalahan ini bisa menjadi perhatian skala priori...