Langsung ke konten utama

DTRB Mulai Digitalisasi Data Bangunan



Mengantisipasi dinamika perkembangan kota dan pertumbuhan kegiatan pembagunan di Kota Makassar, Dinas Tata Ruang dan Bangunan (DTRB) Pemerintah Kota Makassar melakukan penataan dan pembaharuan data bangunan yang ada di Kota Makassar.
Kegiatan ini dibantu CV. Armedia Consultant sebagai pelaksana paket pekerjaan tersebut yang saat ini difokuskan pada dua kecamatan yaitu Biringkanaya dan Tamalanrea. Diharapkan ke depan semua data dan informasi bangunan di Kota Makassar sudah terdigitalisasi yang terintegrasi dalam suatu system informasi, sehingga membantu dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat.
Demikian disampaikan Sekretaris DTRB I.N. Aria Purnabhawa dalam sambutannya pada pertemuan membahas laporan akhir penyusunan data bangunan ber IMB di Kota Makassar pada Kamis, 15 Desember 2016 di Hotel Makassar Marine.
Kepala Seksi Penelitian DTRB Kota Makassar, Aswin Ressa mengapresiasi hasil kerja konsultan pelaksana, yang dalam dua bulan ini berhasil merampungkan pekerjaan pendataan bangunan tersebut, sekaligus memberikan alih pengetahuan kepada staf DTRB, sehingga pekerjaan ini nantinya akan membantu proses layanan pemerintahan di lingkup DTRB Kota Makassar.
Sementara itu, Kepala DTRB Kota Makassar Ir. Ahmad Kafrawi, MM dalam pesan tertulisnya menyampaikan bahwa penataan data dan informasi bangunan ini sangat penting artinya dalam upaya mewujudkan Kota Makassar sebagai smart city. Kedepannya, data ini akan sangat bermanfaat dalam memetakan potensi penerimaan daerah melalui penerbitan IMB, sekaligus menjadi acuan strategis dalam penataan kota sesuai RTRW dan RDTR. (Int-L8)

Komentar

Populer

Jawab Persoalan Rakyat Pemdes Appatanah Garap Program Inovasi

Dua program skala prioritas pembangunan mulai direncanakan dan digarap aparat Pemerintah Desa Appatanah, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan. Dipenganggaran tahun 2018 mendatang, aparat Pemdes Appatanah telah mewacanakan alokasi anggaran pembangunan sumur bor untuk mengakhiri penderitaan berkepanjangan masyarakat yang telah bertahun-tahun mengantri untuk mendapatkan jatah air bersih. Sebelumnya, sejumlah solusi telah ditempuh oleh pemerintah desa setempat, salah satunya program budidaya tanaman sukun. Namun karena pengaruh suhu dan cuaca, tanaman sukun yang dibudidayakan di Desa Appatanah, gagal dan akhirnya harus terhenti di tengah jalan. Kepala Desa Appatanah, Andi Syamsul memastikan, Persoalan pemenuhan kebutuhan air bersih di masyarakat baru akan terjawab, jika sekiranya, pemerintah mampu menghadirkan pembangunan instalasi penyulingan air bersih, ataupun sumur bor. Andi Syamsul berharap, permasalahan ini bisa menjadi perhatian skala priori...